Ni Made Dwi Anggreni dan Komang Purnama Dewi berhasil melambungkan nama Semaker setelah berjaya hingga ke tingkat nasional dalam ajang Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) yang diselenggarakan oleh BPTI dan PRUSPESNAS. Acara tersebut berlangsung di Jakarta, tepatnya di SMESCO Convention Center, dari 4 hingga 29 September 2024.
“Perasaan kami sangat bangga bisa sampai tingkat nasional, apalagi acara ini bergengsi dan diadakan di Jakarta,” ujar Dwi Anggreni. “Ini adalah pengalaman yang luar biasa bagi kami di usia muda,” tambahnya.
Dalam ajang ini, mereka mengikuti lomba di bidang industri kreatif, kategori pengembangan usaha, dengan produk andalan berbagai macam hasil olahan kain perca seperti linen rumah tangga, asesoris rambut, dan totebag yang target pasarnya beragam. Produk tersebut dibuat berdasarkan pertimbangan dari banyaknya request oleh customer sekaligus mereka ingin terus berinovasi dalam menciptakan produk baru sesuai perkembangan pasar.
Sebelumnya, Dwi Anggreni pernah berpartisipasi dalam lomba fashion desainer di Gianyar saat kelas 10 dan berhasil meraih juara favorit. Pengalaman tersebut menjadi batu loncatan bagi mereka untuk terus mengembangkan keterampilan di bidang kewirausahaan.
Tentunya tidak mudah bagi mereka untuk lolos ke Final FIKSI 2024 karena sempat terjadi kendala di tingkat provinsi. Selain itu, mereka harus melewati dua tahap seleksi. Salah satu tantangan terbesar yang mereka hadapi adalah moment presentasi di hadapan juri yang sudah sangat berpengalaman di dunia bisnis.
“Kami harus benar-benar memahami usaha kami karena juri di tingkat nasional sudah tahu banyak tentang wirausaha. Jadi kami harus menguasai materi presentasi dengan baik,” jelas siswi yang akrab disapa Dwi.
Komang Purnama Dewi menambahkan bahwa menghadapi rasa gugup menjadi salah satu tantangan yang harus diatasi. “Untuk mengatasi gugup, kami sering berlatih, seperti melihat langsung ke mata audiens. Entah kenapa, saat presentasi, gugup itu hilang. Mungkin doa dari teman-teman dan orang tua di rumah yang membantu kami.”
Motivasi utama mereka dalam mengikuti lomba ini adalah untuk memajukan usaha busana yang mereka jalankan serta memberikan inspirasi bagi teman-teman di sekolah untuk mulai berwirausaha.
“Kami ingin memotivasi teman-teman agar lebih banyak yang berwirausaha, terutama di bidang busana, karena masih sedikit yang terjun ke dunia ini,” tambah Dwi.
Selain motivasi dari segi usaha, mereka juga melihat lomba ini sebagai peluang untuk mendapatkan uang saku tambahan dan meningkatkan kemandirian. Meski tantangan mengatur waktu antara sekolah dan bisnis sangat terasa, mereka tetap berusaha seimbang.
“Kami harus bisa membagi waktu antara belajar dan membuat produk untuk PKKWU,” kata Komang Purnama Dewi. Orang tua mereka pun memberikan dukungan penuh, terutama setelah mereka berhasil lolos ke tingkat nasional.
“Dukungan orang tua sangat membantu, karena kompetisi ini bukan di dalam skala provinsi, tapi di nasional. Jadi support dari keluarga sangat berarti,” jelas Dwi.
Tak hanya prestasi, mereka juga mendapatkan banyak manfaat dari keikutsertaan di FIKSI ini, termasuk jaringan relasi baru. “Kami bertemu banyak teman dari luar Bali dan bahkan ditawari untuk mengikuti kegiatan leveling guna mengembangkan usaha kami,” kata Komang Purnama Dewi. Mereka pun diundang untuk berpartisipasi dalam ekspo yang diselenggarakan oleh Bank BPD di Renon pada 18 Oktober.
Praptiningsih, S.Pd. selaku pembina sekaligus guru pengajar mapel PKK dan DPK SMKN 2 Sukawati menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya atas prestasi yang diraih peserta didiknya ini di kancah nasional. Beliau berharap siswa-siswi lain bisa mulai ikut berwirausaha.
“Buat siswa-siswi yang lain, para adik kelas yang berminat berwirausaha kami masih membuka kesempatan dengan mengajukan modal untuk PKWU agar ada generasi penerusnya.”, ungkap Beliau.
Sementara itu, baik Dwi maupun Purnama mengajak adik-adik kelas untuk melanjutkan semangat berwirausaha. “Kami berharap generasi berikutnya bisa melanjutkan usaha ini dan semakin memajukan kewirausahaan di SMK,” pungkas mereka.